Saturday, November 8, 2008

Food Combining

Pada dasarnya Food Combining merupakan pola makan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah fungsi tubuh manusia. Dengan penyelarasan tersebut, pekerjaan pencernaan akan lebih mudah dan pemakaian energi lebih efisien. Prinsip Food Combining sebenarnya tak beda dengan pola makan 4 sehat 5 sempurna, hanya disesuaikan dengan siklus pencernaan manusia. Karena setiap fungsi tubuh mempunyai irama biologis yang jam kerjanya tetap dan sistematis dalam siklus 24 jam setiap hari. Siklus tersebut terbagi 3 periode, yakni

1. Siklus Pencernaan. Siklus ini berlangsung dari pukul 12.00 sampai pukul 20.00. Saat-saat tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menkonsumsi makanan padat karena selama 8 jam ini tubuh akan secara aktif bekerja mencerna makanan.

2. Siklus Penyerapan. Sejak pukul 20.00 - pukul 04.00 tubuh mulai melakukan penyerapan. Sebagian besar zat makanan yang telah dicerna dibagikan ke seluruh tubuh. Pada saat ini tubuh harus cukup tidur dan tidak makan lagi supaya energi yang ada pada tubuh betul-betul digunakan untuk membagi makanan bukan untuk melakukan aktivitas tertentu atau mencerna makanan. Jangan pula dilupakan, pada saat ini tubuh juga mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru. Bila enenrgi terlalu banyak dikeluarkan untuk mencerna makanan atau melakukan kegiatan lain, maka proses pembentukan sel baru tidak lagi efisien. Akibatnya, tubuh menjadi lelah, kulit kusam, dan penuaan dini pun terjadi.

3. Siklus Pembuangan. Siklus ini merupakan siklus terakhir, terjadi antara pukul 04.00 hingga 12.00. Pada saat ini paling banyak dikeluarkan energi. Karena itu alangkah baiknya bila Anda tidak menyantap makanan padat supaya tidak boros energi. Meminum segelas juice sudah cukup di pagi hari. Dengan begitu kita sudah membiarkan tubuh untuk melakukan pembuangan secara maksimal.

Ketiga siklus di atas bukan cuma membuat Anda harus memperhatikan kapan waktu makan yang tepat, tetapi juga keseimbangan asam dan basa (nilai pH) makanan yang Anda santap. Salah kombinasi sedikit saja, kelancaran proses pencernaan tubuh akan terganggu.

Beberapa contoh makanan pembentuk asam adalah protein hewani, lemak dan minyak, produk susu, biji-bijian, kacang tanah, makanan beragi, alkohol. Sedangkan makanan pembentuk basa yaitu buah-buahan, sayuran, kentang yang direbus dengan kulitnya, susu mentah, kedelai, taoge, kacang-kacangan (kecuali kacang tanah). Jika kombinasi pada makanan selalu seimbang maka pH dalam tubuh Anda akan selalu netral.

Selain mengelompokkan asam-basa, makanan juga dibagi menjadi 5 kelompok makanan berdasarkan kandungannya, yaitu zat pati, protein, sayuran, kelompok netral, dan buah-buahan. Semua kelompok makanan ini bisa dimakan bersamaan dalam pola Food Combining, kecuali kelompok protein dan zat pati tidak boleh dikonsumsi bersamaan.

Buah juga dikonsumsi sendiri pada pagi hari karena mudah dicerna dan tidak membutuhkan energi besar. Selanjutnya, jika sudah mengkonsumsi protein, maka sebaiknya ditemani sayuran untuk menetralkan. Itu sebabnya, para penganut diet ini masih bisa menikmati steik atau mi ayam. Namun dengan catatan, steik yang dimakan harus tanpa kentang dan mi ayam dimakan dengan menyisihkan daging ayamnya

Berikut komposisi makanan serasi :

1. Protein dan Lemak. Unsur lemak berguna untuk memperlambat laju pencernaan sehingga protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam lambung. Nah, protein sendiri sebetulnya sudah mengandung lemak, hingga penambahan lemak lagi malah berbahaya sebab akan membuat protein lebih lama lagi berada dalai lambung. Jadi, sarannya, santaplah ayam, daging atau ikan secara dipanggang, dibakar, direbus atau dikukus. Begitu juga kacang-kacangan

2. Pati dan Lemak. Hidrat arang pati juga mengandung protein dan lemak sekalipun kecil saja. Jadi kombinasi pati dan lemak oke saja selama tidak ditambahkan lemak lagi. Contohnya ubi yang dikolak merupakan makanan yang tidak serasi karena menggunakan ekstra lemak yaitu santan. Tetapi jika penggunaan lemak dalam jumlah yang kecil demi sebagai penambah citarasa, justru diperbolehkan. Misalnya roti yang dibubuhi sedikit mentega

3. Lemak dan Asam. Keduanya bisa Anda santap beriringan, namun dengan catatan kadar lemaknya harus rendah. Asam, berguna untuk melarutkan lemak. Sedang enzim pengurai lemak membutuhkan pH asam. Misalnya, sedikit air jeruk dapat mengencerkan lemak sehingga lebih mudah dicerna. Sebaliknya menambahkan asam pada makanan berkadar lemak terlalu tinggi justru menyebabkan pH pencernaan semakin asam hingga menghambat proses pencernaan. Sebagai contoh, setelah makan kacang-kacangan usahakan untuk menyantap buah yang memiliki rasa asam.

4. Gula dan Asam. Contoh makanan dengan kombinasi ini adalah yogurt murni dan madu alam murni, yogurt murni dan buah manis, buah asam dan buah manis atau saus asam manis

5. Pati dan Pati. Sekalipun makan nasi dan bakmi menurut metode food combinig cukup serasi namun disarankan agar tidak menyantapnya dalam jumlah banyak. Karena kemampuan tubuh menyimpan pati terbatas. Kelebihannya akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak.

6. Protein Nabati dengan Protein Nabati. Kombinasi yang sangt serasi karena satu jenis saja protein nabati. Namun kombinasi ini kurang lengkap, hingga harus dilengkapi lagi dengan protein lainnya. Misalnya, nasi merah dengan tempe, nasi dengan perkedel kacang merah, sup dengan aneka biji-bijian

Kelemahan :Food combining akan sangat berbahaya bila diterapkan pada mereka yang hanya memiliki cadangan tubuh pas-pasan, apalagi jika sedang sakit. Dalam kondisi seperti ini, kekurangan akan zat-zat gizi akibat ketidakbolehan penggabungan makanan akan diambil dari jaringan-jaringan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi, yakni jaringan organ-organ tubuh vital.

No comments: